BAB I
PENDAHULUAN
1.1
Latar
Belakang
Kelistrikan merupakan sesuatu yang biasa
di gunakan dalam kehidupan sehari-hari
dan biasanya kita tidak terlalu banyak memikirkan hal tersebut.
Pengamatan terhadapgaya tarik listrik dapat ditelurusi sampai pada zaman Yunani
Kuno. Orang-orang yunani kuno telah mengamati bahwa setelah batu ember digosok,
batu tersebut akan menarik benda kecil seperti jerami atau bulu. Sedangkan kata
listrik itu berasal dari bahasa Yunani yaitu electron. Kelistrikan memegang peran penting dalam
bidang kedokteran ataupun bidang kesehatan yang lainnya. Ada dua aspek dalam
bidang kedokteran yaitu listrik dan magnet yang timbul dalam tubuh manusia,
serta penggunaan listrik dan magnet pada permukaan tubuh manusia nah, listrik
yang ada di dalam tubuh kita disebut dengan biolistrik
atau sering diartikan sebagai listrik yang terdapat pada makhluk hidup, yan
mana berasal dari kata bio berarti
makhluk hidup dan kata listrik. Makalah iini membahas tentang sinyal listrik
yang di hasilkan oleh tubuh. Listrik yang dihasilkan di dalam tubh berfungsi
mengendalikan dan mengoperasikan saraf, otot, dan berbagi organ. Pada dasarnya,
semua fungsi dan aktivitas tubuh sedikit bqnyqk melibatkan listrik. Gaya-gaya
yang ditimbulkan oleh otot disebabkan tarik-menarik antara muatan listrik yang
berbeda. Kerja otot,otak dan jantung pada dasarnya bersifay elektrik
(listrik). Sistem saraf berperan penting
pada hampir semua fungsi tubuh. Otak, yang pada dasarnya adalah komputer
sentral, menerima sinyal eksternal dan internal dan (biasanya) menghasilkan
respon yang sesuai. Informasi disalurkan sebagai sinyal listrik disepanjang
sarf-saraf. Saat kita menjalankan fungsi-fungsi khusus tubuh, banyak sinyal
listrik yang dihasilkan. Sinyal-sinyal ini dihasilkan dri proses elektrokimiawi
tertentu.
1.2
Rumusan
Masalah
· Apa
Pengertian Biolistrik?
· Apa
pengertian atom dan Ion, muatan listrk, potensi listrik arus dan hambatan
· Macam-macam
Arus listrik
· Jelaskan
mengenai sistem kerja potensial listrik
· Jelaskan
mengenai sistem kerja potensial sel
1.3
Tujuan
·
Dapat mengetahui pengertian Biolistrik
·
Dapat mengetahui pengertian atom ion,
muatan listrik, arus dan hambatan
·
Dapat mengetahui macam-macam Arus
·
Dapat mengetahui sistem kerja potensial
listrik
·
Dapat mengetahui sistem kerja potensial
sel istirahat
BAB
II
PEMBAHASAN
2.1
Pengertian
Biolistrik
Biolistrik
adalah daya listrik hidup yang terdiri dari pancaran electron-elekron yang
keluar dari setiap titik tubuh (titik energy) dan muncul akibat adanya
rangsangan penginderaan. Pikiran kita terdiri dari day listrik hidup, semua
daya ini berkumpul didalam pusat akal didalam otak dalam bentuk potensi daya
listrik. Dari pusat akal, daya ini kemudia diarahkan keseluruh anggota tubh
kita, yang kemudian bergerak oleh perangsangnya. Potensi listrik hidup ini,
yang tertimbun didalam pusat akal harus dituntut oleh sesuatu supaya mengalir
untuk mengadakan gerakan tubuh kita atau bagian-bagian tubuh lainnya.
2.2
Pengertian
Atom , Ion dan Muatan Listrik
·
Atom
Atom merupaka bagian
terkecil dari suatu unsu yang masih mempunyai sifat yang sama dengan unsur
tersebut.
Atom terdiri dari:
- Proton : bermuatan positif (+)
- Electron : bermuatan negative (-)
- Neutron : tidakbermuatan (netral)
MODEL ATOM

- Atom
adalah bagaian terkecil suatu unsur
- Atom
tidak dapat diciptakan, dimusnahkan, terbagi lagi atau diubah menjadi zat lain
atom-atom suatu unsur adalah sama dalam segala hal, tetapi berbeda dengan
atom-atom dari usnur lain.
- Reaksi
kimia merupakan proses penggabungan atau pemisahan atom dari usnur-unsur yang
terlihat
Kelemahan
teori atom Dalton: tidak dapat membedakan pengertian atom dan molekul. Dan
ternyata bukan partikel yang terkecil.

- Atom
merupakaan suatu bola bermuatan positif dan di dalmnya tersebar
electron-elektron seperti kismis
- Jumlah
muatan positif sama dengan muatan negatof, sehingga atom bersifat netral

- Atom
terdiri dari inti atom yang sangat kecil dengan muatan positif yang massanya
merupakan masa atom tersebut
- Elektro-elektron
dalam atom bergerak mengelilingi inti tersebut
- Banyaknya
electron dalam atom sama dengan banyak proton dalam inti dan ini sesuai dengan
nomor atomnya

- Electron-elektron
dalam mengelilingi inti berada pada tingkat-tingkat energy (kulit) tertentu
tanpa menyerap atau memancarkan energy.
- Electron
dapat berpindah dari kulit luar ke kulit yang lebih dalam dengan memancarkan
energy, atau sebaliknya.
·
Ion
Ion adalah atom atau
kumpulan atom yang bermuatan listrik. Ion yang bermuatan positif disebut kation
sedangkan ion yang bermuatan negative disebut anion. Ion terdiri dari satu atom
disebut ion tunggal sedangkan ion yang terdiri dari dua atau lebih atom disebut
Ion Poliatom.
Ion bermuatan positif apabila kekurangan/ kehilangan
electron dan ionbermuatan negative apabila kelebihan/ menerima elekton.
·
Muatan Listrik
Muatan listrik adalah
muatan dasar yang dimiliki suatu benda, yang membuatnya mengalami gaya pada
benda lain yang berdekatan dan juga memiliki muatan listrik. Simbol Q sering
digunakan untuk menggambarkan muatan.
Sistem satuan Iternasional dari satuan Q adalah Coloumb, yang merupakan 6,24
×1018 muatan dasar. Q adalah sifat dasar yang dimiliki oleh materi baik itu
berupa proton (muatan positif) maupun elketron (muatan negative). Muatan
listrik total satu atom atau materi ini bisa positif, jika atomnya kekurangan
electron. Sementara atom yang kelebihan electron akan bermuatan negative.
Besarnya muatan tergantung dari kelebihan atau kekurangan electron ini, oleh
karena itu muatan materi/atom meruakan kelipatan dari satuan Q dasar. Dalam
atom yang netral, jumlah proton akan sama dengan jumlah electron yang
mengelilingi (membentuk muatan total yang netral atau tak bermuatan)
2.3
Pengertian
Potensial Listrik, Arus dan Hambatan Listrik
·
Potensial Listrik
Potensial listrik
adalah banyaknya muatan yang terdapat dalam suatu benda. Beda potensial
listrik(tegangn) timbul karena dua benda memiliki potensial listrik berdebda
dihubungkan oleh suatu penghantar. Beda potensial ini berfungsi untuk
mengalirkan muatan dari satu titik ke titik lainnya.
·
Arus Listrik
Arus lirstrik atau dlam
Verdi bahasa inggris sering disebut electric
current dapat didefinisikan sebagai jumlah muatan listrikyang mengalir tiap
satuan waktu. Biasanya arus memiliki satuan A (Ampere) atau dalam rumus
terkadang ditulis I. arus listrik merupakan gerakan kelompok partikel bermuatan
listrik dalam arah tertentu. Arah arus listrik yang mengalir dalam suatu
konduktor adalah dari potensial tinggi ke potensial rendah. Satu ampere sama
dengan 1 coloumb dari electron melewati satu titik pada satu detik. Pada kasus
ini,besarnya energy listrik yang bergerak melewati conductor (penghantar).
·
Hambatan Listrik
Hambatan listrik adalh
perbandinga antara tegangan listrik dari suatu komponen elektronik dengan arus
listrik yang melewatinya. Hambatan dinyatakan dalam satuan ohm. Electron bebas
cenderung bergerak melewati konduktor dengan beberapa derajat pergesekan atau
bergerak berlawanan. Gerak berlawanan ini yang biasanya disebut dengan
hambatan. Besarnya arus di dalam rangkaian adalah jumlah dari energy yang ada
untu mendorong electron, dan juga jumlah dari hambatan dalam sebuah rangkaian
untuk menghambatan lajunya arus.
2.4
Macam-macam
Arus Listrik
·
Arus bolak-balik atau sinusoidal
·
Arus setengah gelombang
·
Arus searah penuh tapi mengandung
ripple/desir
·
Arus searah bumi
·
Faradic
·
Surged faradic/sentakan faradic
·
Surged sinusoidal/sentakan sinusoidal
·
Galvanic yang interptus
·
Arus gigi gergaji
2.5
Potensial
Listrik Pada Berbagai Keadaan Sel
·
Tranduksi Sinyal
Tranduksi sinyal
terjadi ketika sinyal yang dibawa antara sel dan sel menimbulkan sebuah
respons. Respons yang dihasilan dari proses tranduksi sinya tersebut dapat
berupa respons metabolism, ekspresi gen, pembelahan sel, maupun motilitas dari
sel dan organisme tersebut. Hal ini terjadi dengan tujuan agar sel dapat
beradaptasi.
Dua komponen yang plaing penting dari proses transduksi sinyal
adalh sinyal dan resptor. Sinyal yang dimaksud merupakan molekul kimia yang di
eksresikan oleh sel dan membawa infomasi. Reseptor sendiri berperan dalam
penerimaan sinyal tersebut dan pengolahan respon dari sel ke sel lainnya maupun
ke dalam sel itu sendiri.
Sinyal emmbawa pesan dari luar sel menuju ke dalam el, resptor
berada di mebran sel dan di dalam sel tergantung dari siyal yang menuju sel
tersebut. Respetor yang berada pada permukaan bersifat bersifat hidrofilik
sedangakan resptor yang berada di dalm sel bersifat hidrofobik. Hal ini
tergntung dari permeabilitas molekul sinyal. Semakin permeable sinya tersbut,
maka resptor yang dibuthkan umumnya adlah resptor yang hidrofobik, berbeda
dengan sinyal yang kurang permeable,
umumnya perlu ditungkap oleh reseptor hidrofilik yang terdapat pada membrane
sel yang dituju oelh resptor tersebut.
Reseptor mebran sel sallah satunya adalah:
- G
protein coupled reseptor (GPCR) → terikat dengan protein G
- Tyrosine
kinase/ histidline kinase/ serin kinase/threonine kinase (histidine kinase itu
ada di prokariot, sedangkan yang lainnya di eukariot)
- Ion
Channel
Adapun
dalam proses masuknya sinyal ke dalam sel, sinyal berperan sebagai frist
messenger dan diterima oleh resptor aktif. Untuk membantu ketersampaian
informasi yang di bawa oleh sinyal kedalam sel, diperlukan protein G sebagai
kofaktor enzim di membrane sel yang dibantu oleh molekul kecil lain yang
disebut sebagai Secod Messenge.
·
Potensial Membrane
Potensial
membran (bahasa inggris; membrane potential) adalah beda potensial elektrik
antara dinding sebelah luar dan sebelah dalam dari suatu membran sel yang
berkisar dari sekitar -50 hingga -20 milivolt (tanda minus menunjukan bahwa di
dalam sel bersifat negative dibandingkan dengan di luarnya). Semua sel memiliki
tegangan melintasi mebran plasmanya, dimana tegangan ialah energy potensial
listrik-pemisahan muatan yang berlawanan. Sitoplasma sel bermuatan negtif
dibandingkan dengan fluida ekstraseluler disebabkan oleh distribusi anion dan
kation pada sisi membran yang berlwanan yang tidak sama. Potensial membran
bertindak seperti baterai, suatu sumber energy yang memengaruhi lalu lintas
semua substansi bermuatan yang melintasi membran. Karena didalam sel itu
negative dibandkan dengan di luarnya, potensial membrane ini mendukung
transport pasif kation kedalam sel dan anion ke luar sel. Dengan demikian, dua
gaya menggerakkan difusi ion melintasi satu membrane: gaya kimiawi dan gaya
listrik. Kombinasi kedua gaya yang bekerja pada satu ion ini disebut gradient.
Potensial membran adalah potensial yang merupakan hasil dari
perbedaan konsentrasi potassium dan sodium antar merman sel yang dipelihara
dengan asupan ion. Sebgain besar pengeluaran energy tubuh saat beristirahat
dikhususkan untuk mempertahankan potensial mebran, yang sangat penting untuk
transmisi implus saraf, kontraksi otot, fungsi jantung dan transportasi nutrisi
dan metabolit ke dalam dank e luar sel.
·
Potensial Membran Istirahat
Dalam
keadaan istirahat, anatara sisi dalam dan luar mebran sel terdapat suatu benda
beda potensial yang disebut dengan potensial istirahat sel. Potensial ini
berpolaritas negative di sisi dalam dan positif di sisi luar membrane sel.
Berikut
ini akan diuraikan bagaiman terjadinya potensial istirahat sel tersebut. Dalam
keadaan istirahat, di sisi dalam dan luar membrane sel sama-sma terdapat
ion-ion potassium dan sodium, tetapi dengan konsentrasi yang berbeda. Adanya
perbedaan kosentrasi ion di sisi dalam dan di luar membrane ini mendorong
terjadinya ifusi ion-ion tersebut menembus membrane sel.
Difusi
ion-ion postadium dan sodium memnembus membrane sel akan memperngaruhi
potensial sisi dalam dan luar membrane sel. Untuk melihat pengaruh kedua jenis
ion tersebut pada potensial membrane sel, akan dilihat pengaruh masing-masing
jenis ion tersebut secra sendiri-sendiri terlbih dahulu, setelah itu baru
diperhitungkan interaksi keduanya sevara bersamaan.
·
Depolarisasi
Membrane tiba-tiba
menjadi permeable terhadap ion NA sehingga bnyk sekali ion NA mengalir ke dalam
akson. Keadaan polarisasi normal sebesar -90mV akan hilang dan potensial
meningkat kea rah poitif. Keadaan ini disebut depolarisasi.
·
Repolarisasi
Tahap ini berlangsung
setelah tahap depolarisasi berakhir, dan membrane menjadi permeable terhadap
ion kalium. Berakhirmya tahap depolarisasi adalah ketika kanal ion natrium
tertutup secara lambat.
·
Hiperpolarisasi
Setelah tahap
repolarisasi berakhir, dikenal suatu kondisi yang disebut positive after
potential. Keadaan ini merupakan kondiris potensial membrane yang lebih
negative dari kondisi istrahat. Terjadi beberapa milidetik setelah berkahirnya
potensial aksi.
·
Potensial Aksi
Potensial aksi bisa
terjadi apabila suatu daerah membrane saraf atau otot mendapat rangsangan
mencapai nilai ambang. Potensial aksi itu sendiri mepunyai kemampuan untuk
merangsang daerah sekital sel membrane untuk mencapai nilai ambang. Dengan
demikian dapat terjadi perambatan potensial aksi ke segal jurusan sel membrane.
Keadaan ini disebut perambatan potensial aksi atau gelombang depolarisasi.
Periode Refakter Absoult: selama periode ini tidak ada rangsangan, tidak ada
unsur kekuatan untuk mengahsilkan potensial aksi yang lain. Periode Refrakter
Relatif: setelah sel membrane mendekati repolarisasi seluruhnya maka dari
periode refekter absolut akan menjadi periode refekter relative dan apabila ada
stimulus/rangsangan yang kuar secara normal akan mengahsilkan potensail aksi
yang baru.
2.6 Penghantar Implus Yang Di Dalam
Tubuh dan Transmisi Sinaps
Sistem
saraf pada umumnya terdiri atas neuron-neuron individual yang tidak saling
berhubungan. Hal ini memerlukan suatu mekanisme untk menyalurkan pesan neural
dari akson satu neuron ke dendrit atau badan sel neuron berikutnya, atau pada
sambungan neuromuscular e otot. Hubungan antara akson dari satu neuron dengan
dendrit akson berikutnya disebut sinaps yang berasal dari bahasa yunani yang
berarti hubungan. Pada sebagian besar sinaps terdapat celah selebar 20mm yyang
memisahkan kedua membrane plasma, implus diteruskan melalui celah ini dengan
transmitter zat kimiawi khusus yang disebut neurottransmiter. Ada berbagai
macam neurotransmitter antara lain;asetilkolin yang terdapat di sianpsis
seluruh tubuh, noradrenalin terdapat di sistem saraf simpatik, dopamine dan
serotonin terdapat di otak. Zat kimiaini disalurkan dari akson ke dendrit
dengan cara difusi sederhana. Dekatnya jarak yang harus dilalui dan cepatnya
difusi, menyebabkan cepatnya transmisi yang terjadi pada sinaps. Secara
fungsional sinaps sangat penting karena merupakan titik tempat diaturnya arus
implus yang mellaui susunan saraf. Tidak semua implus yang tiba di sinaps
diteruskan ke neuron berikutnya. Dengan mengatur jalannya implus melalui sistem
saraf, sinaps menentukan respon manusia terhadap suatu rangsangan khusus. Setiap
serabut saraf bermielin yang masuk ke otot rangka membentuk banyak cabang yang
jumlahnya tergantung pada ukuran unit motoriknya. Cabang akan berakhir pada
otot rangka di tempat yang disebut taut neuromuskular (neuromuscular junction) atau motor-end-plate. Sebagian besar serabut-serabut otot hanya
dipersarafi oleh satu motor end-plate.
Saat mencapai serabut otot, saraf kehilangan selubung mielin dan pecah menjadi
cabang-cabang halus. Masing-masing saraf berakhir sebagai akson yang terbuka
dan membentuk unsur neural motor end-plate. Pada motor end-plate, permukaan serabut otot sedikit meninggi serta membentuk unsur otot sole
plate. (Elevasi terjadi
akibat akumulasi sarkoplasma granular di bawah sarkolema serta banyak inti dan
mitokondria. Akson terbuka yang melebar terletak pada alur permukaan serabut
otot yang dibentuk oleh lipatan sarkolema ke dalam (junctional fold = dasar alur dibentuk oleh sarkolema yang membentuk
lipatan-lipatan). Junctional fold berfungsi memperluas area permukaan sarkolema
yang terletak di dekat akson yang melebar. Di antara membran plasma akson (aksolemaatau membran prasinaps)
dan membran plasma serabut otot (sarkolemaatau membran pascasinaps) terdapat celah sinaps.
Saat
potensial aksi mencapai membran prasinaps motor end-plate, kanal voltage-gated Ca2+ terbuka
dan Ca2+ masuk ke dalam akson. Hal ini menstimulasi penggabungan vesikel
sinaptik dengan membran prasinaps dan menyebabkan pelepasan asetilkolin ke
celah sinaps. Kemudian asetilkolin menyebar dan mencapai reseptor Ach tipe nikotinik di membran pascasinaps junctional fold. Setelah pintu kanal terbuka, membran
pascasinaps lebih permeabel terhadap Na+ yang
mengalir ke dalam sel-sel otot dan terjadi potensial local. Pintu kanal Ach permeabel terhadap K+ yang keluar dari sel namun dalam jumlah yang
lebih kecil. Jika end-plate potential cukup
besar, kanal voltage-gated untuk Na+ terbuka
dan timbul potensial aksi yang
menyebar sepanjang permukaan sarkolema. Gelombang depolarisasi diteruskan ke
serabut otot oleh sistem tubulus T menuju miofibril yang kontraktil. Hal ini
menyebabkan pelepasan Ca2+ dari
retikulum sarkoplasma yang akan menimbulkan kontraksi otot.
2.7
Pengunaan
listrik utnuk tubuh
· SISTEM SYARAF
Sistem
saraf adalah sistem koordinasi (pengaturan tubuh) berupa penghantaran impul
saraf ke susunan saraf pusat, pemrosesan impul saraf dan perintah untuk memberi
tanggapan rangsangan. Unit terkecil pelaksanaan kerja sistem saraf adalah sel
saraf atau neuron. Sistem saraf sangat berperan dalam iritabilitas tubuh
·
SISTEM
SYARAF
- Sistem
Saraf Pusat : Terdiri dari otak, medulla
spinalis dan saraf perifer. Saraf perifer ini adalah serat saraf yang mengirim
informasi sensoris ke otak atau ke Medulla spinalis disebut Saraf Affren,
sedangkan serat saraf yang menghantarkan informasi dari otak atau medulla
spinalis ke otot atau medulla spinalis ke otot serta kelenjar disebut saraf
Efferen.
- Saraf Perifer
o
Afferen → Mengirim informasi ke otak /
medula spinalis.
o
Eferen → Dari otak atau medula spinalis
ke otot dan kelenjar.
- Sistem
Saraf Otonom : Mengatur organ dalam tubuh
seperti jantung, usus dan kelenjar secara tidak sadar. Pengontrolan ini
dilakukan secara tidak sadar
KELISTRIKAN
SARAF
Kecepatan impuls serat syaraf : serat
syarat berdiameter besar, kemampuan menghantarkan impuls lebih cepat dari yang
berdiameter kecil.
SISTEM
KELISTRIKAN DALAM TUBUH
Sinapsis
dan Neuromyal
Sinapsis
: Hubungan antara 2 buah syaraf.
neuromyal junction : berakhirnya sarap pada
sel otot
Baik
sinapsis maupun neuromyal junction mempunyai kemampuan meneruskan gelombang
depolarisasi dengan cara lompat dari satu sel ke sel yang berikutnya. Gelombang
depolarisasi ini penting pada sel membrane otot, oleh karena pada waktu terjadi
depolarisasi. Zat kimia yang terdapat pada otot akan
tringger/bergetar/berdenyut menyebabkan kontraksi otot dan setelah itu akan
terjadi repolarisasi sel otot hal mana otot akan mengalami reaksi.
·
OTOT JANTUNG
Kontraksi sel otot jantung terjadi oleh
adanya potensial aksi yang dihantarkan sepanjang membrane sel otot jantung.
Jantung akan berkontraksi secara ritmik, akibat adanya impuls listrik yang
dibangkitkan oleh jantung sendiri. Sifat ini dimiliki oleh sel khusus otot
jantung. Terdapat dua jenis khusus sel otot jantung, yaitu: sel
kontraktildan sel otoritmik. Sel kontraktil melakukan kerja
mekanis, yaitu memompa dan sel otoritmik mengkhususkan diri mencetuskan dan
menghantarkan potensial aksi yang bertanggung jawab untuk kontraksi sel-sel
pekerja.
Berbeda dengan sel saraf dan sel otot
rangka yang memiliki potensial membrane istirahat yang mantap. Sel-sel khusus
jantung tidak memiliki potensial membrane istirahat. Sel-sel ini memperlihatkan
aktivitas, berupa depolarisasi lambat yang diikuti oleh potensial aksi apabila
potensial membrane tersebut mencapai ambang tetap. Dengan demikian, timbul
potensial aksi secara berkala yang akan menyebar ke seluruh jantung dan
menyebabkan jantung berdenyut secara teratur tanpa adanya rangsangan melalui
saraf.
Mekanisme yang mendasari depolarisasi
lambat pada sel jantung penghantar khusus masih belum diketahui secara pasti.
Di sel-sel otoritmik jantung, potensial membaran tidak menetap antara
potensial-potensial aksi. Setelah suatu potensial aksi, membrane secara lambat
mengalami depolarisasi atau bergeser ke ambang akibat inaktivitasi saluran K+.
pada saat yang sama ketika sedikit K+ ke luar sel karena
penurunan tekanan K+ dan Na+, yang permeabilitasnya
tidak berubah, terus bocor masuk ke dalam sel. Akibatnya, bagian dalam secara
perlahan menjadi kurang negative; yaitu membrane secara bertahap mengalai
depolarisasi menuju ambang. Setelah ambang tercapai, dan saluran Ca++ terbuka,
terjadilah influks Ca++ secara cepat, menimbulkan fase naik
dari potensial aksi spontan. Fase saluran K+. inaktivitasi
saluran-saluran ini setelah potensial aksi usai menimbulkan depolarisasi lambat
berikutnya mencapai ambang.
Sel-sel jantung yang mampu mengalami
otoritmisitas ditemukan di lokasi-lokasi berikut:
- Nodus
sinoatrium (SA), daerah kecil khusus di dinding
atrium kanan dekat lubang vena kava superior.
- Nodus
atrioventrikel (AV), sebuah berkas kecil sel-sel otot
jantung khusus di dasar atrium kanan dekat septum, tepat di atas pertautan
atrium dan ventrikel.
- Berkas
HIS (berkas atrioventrikel), suatu jaras
sel-sel khusus yang berasal dari nodus AV dan masuk ke septum antar ventrikel.
- Serat
Purkinje, serat-serta terminal halus yang berjalan
dari berkas HIS dan menyebar ke seluruh miokardium ventrikel seperti
ranting-ranting pohon.
Berbagai
sel penghantar khusus memiliki kecepatan pembentukkan impuls spontan yang
berlainan. Simpul SA memiliki kemampuan membentuk impuls spontan tercepat.
Impuls ini disebarkan ke seluruh jantung dan menjadi penentu irama dasar kerja
jantung, sehingga pada keadaan normal, simpul SA bertindak sebagai picu
jantung. Jaringan penghantar khusus lainnya tidak dapat mencetuskan potensial
aksi intriksiknya karena sel-sel ini sudah diaktifkan lebih dahulu oleh
potensial aksi yang berasal dari simpul SA, sebelum sel-sel ini mampu mencapai
ambang rangsangnya sendiri.
·
TULANG
Sumber listrik pada tubuh yang lain
adalah tulang. Pertumbuhan tulang adalah salah satu proses kehidupan yang
dikendalikan secara elektrik. Tulang mengandung kolagen yang merupakan suatu
bahan piezoelektrik yaitu apabila diberikan suatu gaya kepada kolagen, akan
terbentuk potensial dc kecil. Kolagen menghantarkan arus listrik
dengan muatan negatif sedangkan kristal mineral tulang (apatit) yang terletak
dekat dengan kolagen menghantarkan arus listrik dengan muatan positif. Pada
sambungan antara kedua jenis semikonduktor ini, arus akan mengalir ke satu arah
tetapi tidak kearah lain (mengubah sinyal ac menjadi dc dengan rectification).
BAB III
PENUTUP
3.1
Kesimpulan
Biolistrik adalah daya
listrik hidup yang terdiri dari pancaran elektron-elektron yang keluar dari
setiap titik tubuh (titik energi) dan muncul akibat adanya rangsangan
penginderaan.
Potensial listrik saraf ada 2, yaitu potensial aksi saraf yaitu Perubahan yang
menghasilkan suatu impuls tegangan yang disebut potensial aksi (action
potential). dan potensial istirahat saraf. Dalam keadaan
istirahat, antara sisi dalam dan luar membran sel terdapat suatu beda potensial
yang disebut dengan potensial istirahat sel (cell resting potential). Transmisi
sinyal biolistrik (TSB) mempunyai sebuah alat yang dinamakan Dendries yang
berfungsi mentransmsikan isyarat dari sensor ke neuron.Gelombang arus listrik
bekaitan erat dengan penggunaan arus listrik untuk merangsang saraf motoris
atau saraf sensoris.
3.2
Saran
Dengan
mengucapkan syukur Alhamdulillah pada Allah SWT, penulis dapat menyelesaikan
makalah ini dengan baik dan tentunya masih jauh dari harapan. Oleh karena itu,
masih perlu kritik dan saran yang membangun serta bimbingan. Semoga makalah ini dapat
bermanfaat bagi pembaca dan penulis.
DAFTAR PUSTAKA
Ruslan, Ahmadi. 2010. TEORI DAN APLIKASI FISIKA
KESEHATAN. Yogyakarta : Nuha Medika