Jin Kazama - Tekken Pembelajaran: Biolistrik

Senin, 06 November 2017

Biolistrik



BAB I
PENDAHULUAN

1.1       Latar Belakang

Kelistrikan merupakan sesuatu yang biasa di gunakan dalam kehidupan sehari-hari  dan biasanya kita tidak terlalu banyak memikirkan hal tersebut. Pengamatan terhadapgaya tarik listrik dapat ditelurusi sampai pada zaman Yunani Kuno. Orang-orang yunani kuno telah mengamati bahwa setelah batu ember digosok, batu tersebut akan menarik benda kecil seperti jerami atau bulu. Sedangkan kata listrik itu berasal dari bahasa Yunani yaitu electron.  Kelistrikan memegang peran penting dalam bidang kedokteran ataupun bidang kesehatan yang lainnya. Ada dua aspek dalam bidang kedokteran yaitu listrik dan magnet yang timbul dalam tubuh manusia, serta penggunaan listrik dan magnet pada permukaan tubuh manusia nah, listrik yang ada di dalam tubuh kita disebut dengan biolistrik atau sering diartikan sebagai listrik yang terdapat pada makhluk hidup, yan mana berasal dari kata bio berarti makhluk hidup dan kata listrik. Makalah iini membahas tentang sinyal listrik yang di hasilkan oleh tubuh. Listrik yang dihasilkan di dalam tubh berfungsi mengendalikan dan mengoperasikan saraf, otot, dan berbagi organ. Pada dasarnya, semua fungsi dan aktivitas tubuh sedikit bqnyqk melibatkan listrik. Gaya-gaya yang ditimbulkan oleh otot disebabkan tarik-menarik antara muatan listrik yang berbeda. Kerja otot,otak dan jantung pada dasarnya bersifay elektrik (listrik).  Sistem saraf berperan penting pada hampir semua fungsi tubuh. Otak, yang pada dasarnya adalah komputer sentral, menerima sinyal eksternal dan internal dan (biasanya) menghasilkan respon yang sesuai. Informasi disalurkan sebagai sinyal listrik disepanjang sarf-saraf. Saat kita menjalankan fungsi-fungsi khusus tubuh, banyak sinyal listrik yang dihasilkan. Sinyal-sinyal ini dihasilkan dri proses elektrokimiawi tertentu.

1.2         Rumusan Masalah
·    Apa Pengertian Biolistrik?
·    Apa pengertian atom dan Ion, muatan listrk, potensi listrik arus dan hambatan
·    Macam-macam Arus listrik
·    Jelaskan mengenai sistem kerja potensial listrik
·    Jelaskan mengenai sistem kerja potensial sel

1.3         Tujuan
·         Dapat mengetahui pengertian Biolistrik
·         Dapat mengetahui pengertian atom ion, muatan listrik, arus dan hambatan
·         Dapat mengetahui macam-macam Arus
·         Dapat mengetahui sistem kerja potensial listrik
·         Dapat mengetahui sistem kerja potensial sel istirahat



   

BAB II
PEMBAHASAN

2.1       Pengertian Biolistrik
Biolistrik adalah daya listrik hidup yang terdiri dari pancaran electron-elekron yang keluar dari setiap titik tubuh (titik energy) dan muncul akibat adanya rangsangan penginderaan. Pikiran kita terdiri dari day listrik hidup, semua daya ini berkumpul didalam pusat akal didalam otak dalam bentuk potensi daya listrik. Dari pusat akal, daya ini kemudia diarahkan keseluruh anggota tubh kita, yang kemudian bergerak oleh perangsangnya. Potensi listrik hidup ini, yang tertimbun didalam pusat akal harus dituntut oleh sesuatu supaya mengalir untuk mengadakan gerakan tubuh kita atau bagian-bagian tubuh lainnya.

2.2       Pengertian Atom , Ion dan Muatan Listrik
·         Atom
Atom merupaka bagian terkecil dari suatu unsu yang masih mempunyai sifat yang sama dengan unsur tersebut.
         Atom terdiri dari:
-   Proton          : bermuatan positif (+)
-   Electron       : bermuatan negative (-)
-   Neutron       : tidakbermuatan (netral)

MODEL ATOM
*      Model Atom John Dalton
-   Atom adalah bagaian terkecil suatu unsur
-   Atom tidak dapat diciptakan, dimusnahkan, terbagi lagi atau diubah menjadi zat lain atom-atom suatu unsur adalah sama dalam segala hal, tetapi berbeda dengan atom-atom dari usnur lain.
-   Reaksi kimia merupakan proses penggabungan atau pemisahan atom dari usnur-unsur yang terlihat
Kelemahan teori atom Dalton: tidak dapat membedakan pengertian atom dan molekul. Dan ternyata bukan partikel yang terkecil.

*      Model Atom J.J Thomposn
-   Atom merupakaan suatu bola bermuatan positif dan di dalmnya tersebar electron-elektron seperti kismis
-   Jumlah muatan positif sama dengan muatan negatof, sehingga atom bersifat netral

*      Model Atom Rutherford
-   Atom terdiri dari inti atom yang sangat kecil dengan muatan positif yang massanya merupakan masa atom tersebut
-   Elektro-elektron dalam atom bergerak mengelilingi inti tersebut
-   Banyaknya electron dalam atom sama dengan banyak proton dalam inti dan ini sesuai dengan nomor atomnya

*      Model Atom Bohr
-   Electron-elektron dalam mengelilingi inti berada pada tingkat-tingkat energy (kulit) tertentu tanpa menyerap atau memancarkan energy.
-   Electron dapat berpindah dari kulit luar ke kulit yang lebih dalam dengan memancarkan energy, atau sebaliknya.

·         Ion
Ion adalah atom atau kumpulan atom yang bermuatan listrik. Ion yang bermuatan positif disebut kation sedangkan ion yang bermuatan negative disebut anion. Ion terdiri dari satu atom disebut ion tunggal sedangkan ion yang terdiri dari dua atau lebih atom disebut Ion Poliatom.
         Ion bermuatan positif apabila kekurangan/ kehilangan electron dan ionbermuatan negative apabila kelebihan/ menerima elekton.

·         Muatan Listrik
Muatan listrik adalah muatan dasar yang dimiliki suatu benda, yang membuatnya mengalami gaya pada benda lain yang berdekatan dan juga memiliki muatan listrik. Simbol Q sering digunakan  untuk menggambarkan muatan. Sistem satuan Iternasional dari satuan Q adalah Coloumb, yang merupakan 6,24 ×1018 muatan dasar. Q adalah sifat dasar yang dimiliki oleh materi baik itu berupa proton (muatan positif) maupun elketron (muatan negative). Muatan listrik total satu atom atau materi ini bisa positif, jika atomnya kekurangan electron. Sementara atom yang kelebihan electron akan bermuatan negative. Besarnya muatan tergantung dari kelebihan atau kekurangan electron ini, oleh karena itu muatan materi/atom meruakan kelipatan dari satuan Q dasar. Dalam atom yang netral, jumlah proton akan sama dengan jumlah electron yang mengelilingi (membentuk muatan total yang netral atau tak bermuatan)

2.3       Pengertian Potensial Listrik, Arus dan Hambatan Listrik
·         Potensial Listrik
Potensial listrik adalah banyaknya muatan yang terdapat dalam suatu benda. Beda potensial listrik(tegangn) timbul karena dua benda memiliki potensial listrik berdebda dihubungkan oleh suatu penghantar. Beda potensial ini berfungsi untuk mengalirkan muatan dari satu titik ke titik lainnya.

·         Arus Listrik
Arus lirstrik atau dlam Verdi bahasa inggris sering disebut electric current dapat didefinisikan sebagai jumlah muatan listrikyang mengalir tiap satuan waktu. Biasanya arus memiliki satuan A (Ampere) atau dalam rumus terkadang ditulis I. arus listrik merupakan gerakan kelompok partikel bermuatan listrik dalam arah tertentu. Arah arus listrik yang mengalir dalam suatu konduktor adalah dari potensial tinggi ke potensial rendah. Satu ampere sama dengan 1 coloumb dari electron melewati satu titik pada satu detik. Pada kasus ini,besarnya energy listrik yang bergerak melewati conductor (penghantar).

·         Hambatan Listrik
Hambatan listrik adalh perbandinga antara tegangan listrik dari suatu komponen elektronik dengan arus listrik yang melewatinya. Hambatan dinyatakan dalam satuan ohm. Electron bebas cenderung bergerak melewati konduktor dengan beberapa derajat pergesekan atau bergerak berlawanan. Gerak berlawanan ini yang biasanya disebut dengan hambatan. Besarnya arus di dalam rangkaian adalah jumlah dari energy yang ada untu mendorong electron, dan juga jumlah dari hambatan dalam sebuah rangkaian untuk menghambatan lajunya arus.

2.4       Macam-macam Arus Listrik
·         Arus bolak-balik atau sinusoidal
·         Arus setengah gelombang
·         Arus searah penuh tapi mengandung ripple/desir
·         Arus searah bumi
·         Faradic
·         Surged faradic/sentakan faradic
·         Surged sinusoidal/sentakan sinusoidal
·         Galvanic yang interptus
·         Arus gigi gergaji

2.5       Potensial Listrik Pada Berbagai Keadaan Sel

·         Tranduksi Sinyal
Tranduksi sinyal terjadi ketika sinyal yang dibawa antara sel dan sel menimbulkan sebuah respons. Respons yang dihasilan dari proses tranduksi sinya tersebut dapat berupa respons metabolism, ekspresi gen, pembelahan sel, maupun motilitas dari sel dan organisme tersebut. Hal ini terjadi dengan tujuan agar sel dapat beradaptasi.
       Dua komponen yang plaing penting dari proses transduksi sinyal adalh sinyal dan resptor. Sinyal yang dimaksud merupakan molekul kimia yang di eksresikan oleh sel dan membawa infomasi. Reseptor sendiri berperan dalam penerimaan sinyal tersebut dan pengolahan respon dari sel ke sel lainnya maupun ke dalam sel itu sendiri.
       Sinyal emmbawa pesan dari luar sel menuju ke dalam el, resptor berada di mebran sel dan di dalam sel tergantung dari siyal yang menuju sel tersebut. Respetor yang berada pada permukaan bersifat bersifat hidrofilik sedangakan resptor yang berada di dalm sel bersifat hidrofobik. Hal ini tergntung dari permeabilitas molekul sinyal. Semakin permeable sinya tersbut, maka resptor yang dibuthkan umumnya adlah resptor yang hidrofobik, berbeda dengan sinyal yang  kurang permeable, umumnya perlu ditungkap oleh reseptor hidrofilik yang terdapat pada membrane sel yang dituju oelh resptor tersebut.
       Reseptor mebran sel sallah satunya adalah:
-  G protein coupled reseptor (GPCR) → terikat dengan protein G
-  Tyrosine kinase/ histidline kinase/ serin kinase/threonine kinase (histidine kinase itu ada di prokariot, sedangkan yang lainnya di eukariot)
-  Ion Channel

Adapun dalam proses masuknya sinyal ke dalam sel, sinyal berperan sebagai frist messenger dan diterima oleh resptor aktif. Untuk membantu ketersampaian informasi yang di bawa oleh sinyal kedalam sel, diperlukan protein G sebagai kofaktor enzim di membrane sel yang dibantu oleh molekul kecil lain yang disebut sebagai Secod Messenge.

·         Potensial Membrane
Potensial membran (bahasa inggris; membrane potential) adalah beda potensial elektrik antara dinding sebelah luar dan sebelah dalam dari suatu membran sel yang berkisar dari sekitar -50 hingga -20 milivolt (tanda minus menunjukan bahwa di dalam sel bersifat negative dibandingkan dengan di luarnya). Semua sel memiliki tegangan melintasi mebran plasmanya, dimana tegangan ialah energy potensial listrik-pemisahan muatan yang berlawanan. Sitoplasma sel bermuatan negtif dibandingkan dengan fluida ekstraseluler disebabkan oleh distribusi anion dan kation pada sisi membran yang berlwanan yang tidak sama. Potensial membran bertindak seperti baterai, suatu sumber energy yang memengaruhi lalu lintas semua substansi bermuatan yang melintasi membran. Karena didalam sel itu negative dibandkan dengan di luarnya, potensial membrane ini mendukung transport pasif kation kedalam sel dan anion ke luar sel. Dengan demikian, dua gaya menggerakkan difusi ion melintasi satu membrane: gaya kimiawi dan gaya listrik. Kombinasi kedua gaya yang bekerja pada satu ion ini disebut gradient.
        Potensial membran adalah potensial yang merupakan hasil dari perbedaan konsentrasi potassium dan sodium antar merman sel yang dipelihara dengan asupan ion. Sebgain besar pengeluaran energy tubuh saat beristirahat dikhususkan untuk mempertahankan potensial mebran, yang sangat penting untuk transmisi implus saraf, kontraksi otot, fungsi jantung dan transportasi nutrisi dan metabolit ke dalam dank e luar sel.

·         Potensial Membran Istirahat
Dalam keadaan istirahat, anatara sisi dalam dan luar mebran sel terdapat suatu benda beda potensial yang disebut dengan potensial istirahat sel. Potensial ini berpolaritas negative di sisi dalam dan positif di sisi luar membrane sel.
Berikut ini akan diuraikan bagaiman terjadinya potensial istirahat sel tersebut. Dalam keadaan istirahat, di sisi dalam dan luar membrane sel sama-sma terdapat ion-ion potassium dan sodium, tetapi dengan konsentrasi yang berbeda. Adanya perbedaan kosentrasi ion di sisi dalam dan di luar membrane ini mendorong terjadinya ifusi ion-ion tersebut menembus membrane sel.
Difusi ion-ion postadium dan sodium memnembus membrane sel akan memperngaruhi potensial sisi dalam dan luar membrane sel. Untuk melihat pengaruh kedua jenis ion tersebut pada potensial membrane sel, akan dilihat pengaruh masing-masing jenis ion tersebut secra sendiri-sendiri terlbih dahulu, setelah itu baru diperhitungkan interaksi keduanya sevara bersamaan.

·         Depolarisasi
Membrane tiba-tiba menjadi permeable terhadap ion NA sehingga bnyk sekali ion NA mengalir ke dalam akson. Keadaan polarisasi normal sebesar -90mV akan hilang dan potensial meningkat kea rah poitif. Keadaan ini disebut depolarisasi.

·         Repolarisasi
Tahap ini berlangsung setelah tahap depolarisasi berakhir, dan membrane menjadi permeable terhadap ion kalium. Berakhirmya tahap depolarisasi adalah ketika kanal ion natrium tertutup secara lambat.

·         Hiperpolarisasi
Setelah tahap repolarisasi berakhir, dikenal suatu kondisi yang disebut positive after potential. Keadaan ini merupakan kondiris potensial membrane yang lebih negative dari kondisi istrahat. Terjadi beberapa milidetik setelah berkahirnya potensial aksi.

·         Potensial Aksi
Potensial aksi bisa terjadi apabila suatu daerah membrane saraf atau otot mendapat rangsangan mencapai nilai ambang. Potensial aksi itu sendiri mepunyai kemampuan untuk merangsang daerah sekital sel membrane untuk mencapai nilai ambang. Dengan demikian dapat terjadi perambatan potensial aksi ke segal jurusan sel membrane. Keadaan ini disebut perambatan potensial aksi atau gelombang depolarisasi. Periode Refakter Absoult: selama periode ini tidak ada rangsangan, tidak ada unsur kekuatan untuk mengahsilkan potensial aksi yang lain. Periode Refrakter Relatif: setelah sel membrane mendekati repolarisasi seluruhnya maka dari periode refekter absolut akan menjadi periode refekter relative dan apabila ada stimulus/rangsangan yang kuar secara normal akan mengahsilkan potensail aksi yang baru.

2.6  Penghantar Implus Yang Di Dalam Tubuh dan Transmisi  Sinaps
Sistem saraf pada umumnya terdiri atas neuron-neuron individual yang tidak saling berhubungan. Hal ini memerlukan suatu mekanisme untk menyalurkan pesan neural dari akson satu neuron ke dendrit atau badan sel neuron berikutnya, atau pada sambungan neuromuscular e otot. Hubungan antara akson dari satu neuron dengan dendrit akson berikutnya disebut sinaps yang berasal dari bahasa yunani yang berarti hubungan. Pada sebagian besar sinaps terdapat celah selebar 20mm yyang memisahkan kedua membrane plasma, implus diteruskan melalui celah ini dengan transmitter zat kimiawi khusus yang disebut neurottransmiter. Ada berbagai macam neurotransmitter antara lain;asetilkolin yang terdapat di sianpsis seluruh tubuh, noradrenalin terdapat di sistem saraf simpatik, dopamine dan serotonin terdapat di otak. Zat kimiaini disalurkan dari akson ke dendrit dengan cara difusi sederhana. Dekatnya jarak yang harus dilalui dan cepatnya difusi, menyebabkan cepatnya transmisi yang terjadi pada sinaps. Secara fungsional sinaps sangat penting karena merupakan titik tempat diaturnya arus implus yang mellaui susunan saraf. Tidak semua implus yang tiba di sinaps diteruskan ke neuron berikutnya. Dengan mengatur jalannya implus melalui sistem saraf, sinaps menentukan respon manusia terhadap suatu rangsangan khusus. Setiap serabut saraf bermielin yang masuk ke otot rangka membentuk banyak cabang yang jumlahnya tergantung pada ukuran unit motoriknya. Cabang akan berakhir pada otot rangka di tempat yang disebut taut neuromuskular (neuromuscular junctionatau motor-end-plateSebagian besar serabut-serabut otot hanya dipersarafi oleh satu motor end-plate. Saat mencapai serabut otot, saraf kehilangan selubung mielin dan pecah menjadi cabang-cabang halus. Masing-masing saraf berakhir sebagai akson yang terbuka dan membentuk unsur neural motor end-plate. Pada motor end-plate, permukaan serabut otot sedikit meninggi serta membentuk unsur otot sole plate. (Elevasi terjadi akibat akumulasi sarkoplasma granular di bawah sarkolema serta banyak inti dan mitokondria. Akson terbuka yang melebar terletak pada alur permukaan serabut otot yang dibentuk oleh lipatan sarkolema ke dalam (junctional fold = dasar alur dibentuk oleh sarkolema yang membentuk lipatan-lipatan). Junctional fold berfungsi memperluas area permukaan sarkolema yang terletak di dekat akson yang melebar. Di antara membran plasma akson (aksolemaatau membran prasinaps) dan membran plasma serabut otot (sarkolemaatau membran pascasinaps) terdapat celah sinaps.
Saat potensial aksi mencapai membran prasinaps motor end-platekanal voltage-gated Ca2+ terbuka dan Ca2+ masuk ke dalam akson. Hal ini menstimulasi penggabungan vesikel sinaptik dengan membran prasinaps dan menyebabkan pelepasan asetilkolin ke celah sinaps. Kemudian asetilkolin menyebar dan mencapai reseptor Ach tipe nikotinik di membran pascasinaps junctional fold. Setelah pintu kanal terbuka, membran pascasinaps lebih permeabel terhadap Nayang mengalir ke dalam sel-sel otot dan terjadi potensial local. Pintu kanal Ach permeabel terhadap K+ yang keluar dari sel namun dalam jumlah yang lebih kecil. Jika end-plate potential cukup besar, kanal voltage-gated untuk Na+ terbuka dan timbul potensial aksi yang menyebar sepanjang permukaan sarkolema. Gelombang depolarisasi diteruskan ke serabut otot oleh sistem tubulus T menuju miofibril yang kontraktil. Hal ini menyebabkan pelepasan Ca2+ dari retikulum sarkoplasma yang akan menimbulkan kontraksi otot.


2.7         Pengunaan listrik utnuk tubuh

·      SISTEM SYARAF
Sistem saraf adalah sistem koordinasi (pengaturan tubuh) berupa penghantaran impul saraf ke susunan saraf pusat, pemrosesan impul saraf dan perintah untuk memberi tanggapan rangsangan. Unit terkecil pelaksanaan kerja sistem saraf adalah sel saraf atau neuron. Sistem saraf sangat berperan dalam iritabilitas tubuh
·         SISTEM SYARAF
-   Sistem Saraf Pusat : Terdiri dari otak, medulla spinalis dan saraf perifer. Saraf perifer ini adalah serat saraf yang mengirim informasi sensoris ke otak atau ke Medulla spinalis disebut Saraf Affren, sedangkan serat saraf yang menghantarkan informasi dari otak atau medulla spinalis ke otot atau medulla spinalis ke otot serta kelenjar disebut saraf Efferen.
-   Saraf Perifer
o   Afferen → Mengirim informasi ke otak / medula spinalis.
o    Eferen → Dari otak atau medula spinalis ke otot dan kelenjar.
-    Sistem Saraf Otonom : Mengatur organ dalam tubuh seperti jantung, usus dan kelenjar secara tidak sadar. Pengontrolan ini dilakukan secara tidak sadar
 KELISTRIKAN SARAF
Kecepatan impuls serat syaraf : serat syarat berdiameter besar, kemampuan menghantarkan impuls lebih cepat dari yang berdiameter kecil.
SISTEM KELISTRIKAN DALAM TUBUH
Sinapsis dan Neuromyal
Sinapsis : Hubungan antara 2 buah syaraf.
 neuromyal junction : berakhirnya sarap pada sel otot
Baik sinapsis maupun neuromyal junction mempunyai kemampuan meneruskan gelombang depolarisasi dengan cara lompat dari satu sel ke sel yang berikutnya. Gelombang depolarisasi ini penting pada sel membrane otot, oleh karena pada waktu terjadi depolarisasi. Zat kimia yang terdapat pada otot akan tringger/bergetar/berdenyut menyebabkan kontraksi otot dan setelah itu akan terjadi repolarisasi sel otot hal mana otot akan mengalami reaksi.

·         OTOT JANTUNG
Kontraksi sel otot jantung terjadi oleh adanya potensial aksi yang dihantarkan sepanjang membrane sel otot jantung. Jantung akan berkontraksi secara ritmik, akibat adanya impuls listrik yang dibangkitkan oleh jantung sendiri. Sifat ini dimiliki oleh sel khusus otot jantung. Terdapat dua jenis khusus sel otot jantung, yaitu: sel kontraktildan sel otoritmik. Sel kontraktil melakukan kerja mekanis, yaitu memompa dan sel otoritmik mengkhususkan diri mencetuskan dan menghantarkan potensial aksi yang bertanggung jawab untuk kontraksi sel-sel pekerja.
Berbeda dengan sel saraf dan sel otot rangka yang memiliki potensial membrane istirahat yang mantap. Sel-sel khusus jantung tidak memiliki potensial membrane istirahat. Sel-sel ini memperlihatkan aktivitas, berupa depolarisasi lambat yang diikuti oleh potensial aksi apabila potensial membrane tersebut mencapai ambang tetap. Dengan demikian, timbul potensial aksi secara berkala yang akan menyebar ke seluruh jantung dan menyebabkan jantung berdenyut secara teratur tanpa adanya rangsangan melalui saraf.
Mekanisme yang mendasari depolarisasi lambat pada sel jantung penghantar khusus masih belum diketahui secara pasti. Di sel-sel otoritmik jantung, potensial membaran tidak menetap antara potensial-potensial aksi. Setelah suatu potensial aksi, membrane secara lambat mengalami depolarisasi atau bergeser ke ambang akibat inaktivitasi saluran K+. pada saat yang sama ketika sedikit Kke luar sel karena penurunan tekanan K+ dan Na+, yang permeabilitasnya tidak berubah, terus bocor masuk ke dalam sel. Akibatnya, bagian dalam secara perlahan menjadi kurang negative; yaitu membrane secara bertahap mengalai depolarisasi menuju ambang. Setelah ambang tercapai, dan saluran Ca++ terbuka, terjadilah influks Ca++ secara cepat, menimbulkan fase naik dari potensial aksi spontan. Fase saluran K+. inaktivitasi saluran-saluran ini setelah potensial aksi usai menimbulkan depolarisasi lambat berikutnya mencapai ambang.
Sel-sel jantung yang mampu mengalami otoritmisitas ditemukan di lokasi-lokasi berikut:
-   Nodus sinoatrium (SA), daerah kecil khusus di dinding atrium kanan dekat lubang vena kava superior.
-   Nodus atrioventrikel (AV), sebuah berkas kecil sel-sel otot jantung khusus di dasar atrium kanan dekat septum, tepat di atas pertautan atrium dan ventrikel.
-   Berkas HIS (berkas atrioventrikel), suatu jaras sel-sel khusus yang berasal dari nodus AV dan masuk ke septum antar ventrikel.
-   Serat Purkinje, serat-serta terminal halus yang berjalan dari berkas HIS dan menyebar ke seluruh miokardium ventrikel seperti ranting-ranting pohon.



Berbagai sel penghantar khusus memiliki kecepatan pembentukkan impuls spontan yang berlainan. Simpul SA memiliki kemampuan membentuk impuls spontan tercepat. Impuls ini disebarkan ke seluruh jantung dan menjadi penentu irama dasar kerja jantung, sehingga pada keadaan normal, simpul SA bertindak sebagai picu jantung. Jaringan penghantar khusus lainnya tidak dapat mencetuskan potensial aksi intriksiknya karena sel-sel ini sudah diaktifkan lebih dahulu oleh potensial aksi yang berasal dari simpul SA, sebelum sel-sel ini mampu mencapai ambang rangsangnya sendiri.

·         TULANG
Sumber listrik pada tubuh yang lain adalah tulang. Pertumbuhan tulang adalah salah satu proses kehidupan yang dikendalikan secara elektrik. Tulang mengandung kolagen yang merupakan suatu bahan piezoelektrik yaitu apabila diberikan suatu gaya kepada kolagen, akan terbentuk potensial dc kecil.  Kolagen menghantarkan arus listrik dengan muatan negatif sedangkan kristal mineral tulang (apatit) yang terletak dekat dengan kolagen menghantarkan arus listrik dengan muatan positif. Pada sambungan antara kedua jenis semikonduktor ini, arus akan mengalir ke satu arah tetapi tidak kearah lain (mengubah sinyal ac menjadi dc dengan rectification).


BAB III
PENUTUP

3.1         Kesimpulan
Biolistrik adalah daya listrik hidup yang terdiri dari pancaran elektron-elektron yang keluar dari setiap titik tubuh (titik energi) dan muncul akibat adanya rangsangan penginderaan.   Potensial listrik saraf ada 2, yaitu potensial aksi saraf yaitu Perubahan yang menghasilkan suatu impuls tegangan yang disebut potensial aksi (action potential). dan potensial istirahat saraf.  Dalam keadaan istirahat, antara sisi dalam dan luar membran sel terdapat suatu beda potensial yang disebut dengan potensial istirahat sel (cell resting potential).  Transmisi sinyal biolistrik (TSB) mempunyai sebuah alat yang dinamakan Dendries yang berfungsi mentransmsikan isyarat dari sensor ke neuron.Gelombang arus listrik bekaitan erat dengan penggunaan arus listrik untuk merangsang saraf motoris atau saraf sensoris.

3.2         Saran
Dengan mengucapkan syukur Alhamdulillah pada Allah SWT, penulis dapat menyelesaikan makalah ini dengan baik dan tentunya masih jauh dari harapan. Oleh karena itu, masih perlu kritik dan saran yang membangun serta  bimbingan. Semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi pembaca dan penulis.


DAFTAR PUSTAKA

Ruslan, Ahmadi. 2010. TEORI DAN APLIKASI FISIKA KESEHATAN. Yogyakarta : Nuha Medika

1 komentar: