Jin Kazama - Tekken Pembelajaran: Fisiologi dan Genetika

Rabu, 04 Oktober 2017

Fisiologi dan Genetika

BAB I
PENDAHULUAN

1.1     Latar Belakang
Fisiologi tumbuhan merupakan ilmu yang mempelajari tentang proses, funngsi dan aktivitas suatu organisme dalam menjaga dan mengatut kehidupannya. Seperti halnya cabang ilmu biologi latin, fisiologi tumbuhan juga memeprlajari proses kehidupan yang sering mirip atau identic pada banyak organisme.dalam mempelajari fisiologi tumbuhan,yang paling mendasar perlu di pelajari adalah imu tentang sel. Tumbuhan termasuk organisme multiseluler yang terdiri dari berbagai jenis sel terspesilisasi yang bekerja sama melakukan fungsinya. Sel tumbuh meliputi berbagai organel seperti dinding sel, sitoplasma, membaran plasma, reticulum endoplasma, badan golgi, vakuola, badan mikro, sferosom, rangka sel, ribosom, mitokondria, plastid dan nucleus. Masing-masing organel memiliki struktur dan fungsi yang berbeda. Fotosintesis, metabolisme, pertumbuhan serta perkembangan tumbuhan merupakan aktivitas sel-sel tumbuhan. Misalnya organel plastida yang  berperan dalam  fotosintesis tumbuhan.
Genetika adalah bidang sains yang mempelajari pewarisan sifat dan variasi yang  diwariskan. Teori pewarisan sifat atau biasa disebut hukum heraditas pertama kali dicetuskan oleh Gregor Johan  Mendel. Ia berpendapat bahwa sifat-sifat dapat diturunkan dari generadi ke generasi  melalui faktor penentu.  Mendel menemukan prinsip dasar tentang pewarisan sifat dengan cara membiarkan ercis kebun dalam percobaan tyang dirancang hati-hati. Mendel mengembangkan teori pewarisan sifatnya beberapa dasawarsa sebelum kromosom terlihat dengan mikroskop dan nilai penting kromosom dipahami, sejak itu teori Mendel belum diakui dan baru diakui saat ia sudah meninggal seiring dengan perkembangan jaman.


1.2     Rumusan Masalah
·         Apa itu sel
·         Bagian-bagian pada sel
·         Bagaimana Mendel elakukan percobaannya sampai ia menemukan hukum hereditas
·         Bagaimana persilangan yang ada dalam teori pewarisan sifat

1.3     Tujuan
·         Mengetahui apa itu sel
·         Mengetahui bagian-bagian sel
·         Mengetahui teori pewarisan sifat












BAB II
PEMBAHASAN


2.1       Pengertian Sel
Sel adalah unit struktural terkecil dan fungsional penyusun tubuh makhluk hidup. Sel merupakan tempat terjadinya peristiwa fisiologis dan pewarisan genetis makhluk hidup. Makhluk hidup ada  yang disusun  oleh satu sel (uniseluler), dan ada yang disusun oleh banyak sel (multiseluler).

2.2       Sejarah Penemuan Sel
·         Tahun 1665, Robert Hooke menemukan sel mati dari gabus kulit batang quercus suber yang tinggal dinding selnya saja, tersusun seperti rumah lebah. Ruang-ruang kecil tanpa isi sel itu disebut kemudian disebut sel.
·         Tahun 1770, Anthony Van Leeuwenhoek menemukan kloroplast pada daun segar.
·         Tahun 1772, Bonaventuri Corti menemukan aliran plasma pada ganging chara sp.
·         Tahun 1850 , kollicher menemukan mitokondria.
·         Teori tentang sel mempunyai konsep bahwa ;
·         Sel merupakan satuan struktur organism hidup
·         Sel merupakan satuan fungsi dalam organisme hidup

2.3       Macam Sel Berdasarkan Keadaan Inti
·         Sel Prokariotik: sel tidak mempunyai membrane inti atau membrane yang mengikat organel-organel, DNA terkonsentrasi pada daerah yang disebut nucleoid.


·         Sel ekuariotik:  sel yang mempunyai struktur kompleks. Inti dan organel-organel yang lain terbungkus oleh mebran inti dan terdapat pada suatu larutan semi air yang disbeut itosol.

·         Perbedaan sel Prokariotik dan ekuariotik:
Ø  Sel prokariotik
·      Tidak memiliki inti sel yang jelas karena tidak memiliki membrane inti sel yang dinamakan nucleoid
·      Organel-organel tidak dibatasi membrane
·      Membrane sel tersusun atas senyawa peptidogikan
·      Diameter sel antara 1-10mm
·      Mengandung 4 submit RNA Polymerase

Ø  Sel Eukariotik
·      Memiliki inti sel yang dibatasi oleh membrane inti dan dinamakan Nucleus
·      Organel-organelnya dibatasi oleh membrane
·      Membran selnya tersusun atas fosfolipid
·      Diameter selnya antara 10-100mm
·      Mengandung banyal submit RNA polymerase
·      Susunan kromosomnya liniear

2.4       Macam-macam Sel Berdasarkan Kromosom dan Fungsinya

·         Sel Somatis     :  Sel yang menyusun tubuh dan bersifat diploid
·         Sel Germinal   : Sel kelamin yang berfungsi untuk reproduki dan bersifat
  Haploid
2.5       Bagian-Bagian Sel
·         Bagian Hidup (Komponen Protoplasma)
Yang termasuk pada komponen ini adalah sitoplasma, inti sel (nucleus), plastida, mitokondria, ribosom, reticulum endoplasma, diktiosom (badan golgi), mikrobadan, sferosom, dan lisosom.
·         Sitoplasma
Sitoplasma merupakan substansi hialin yang jernih dengan bahan dasar hialoplasma. sitoplasma dibedakan menjadi tiga bagian.
-  Plasmolema ; dinding plasma luar yang bersifat semipermeable.
-   Pilioplasma ; bagian yang tampak keruh karena adanya butir-butirmikrosoma. Pada bagian ini dapat dilihat adanya aliran sitoplasma [rotasi dan sikrolasi].
-  Tonoplas ; membran dalam yang berbatasan dengan vakuola, bersifat semipermeable

·         Inti sel ( nukleus )
Inti sel merupakan pusat pengendali segala macam proses yang terjadi didalam sel, dibungkus oleh pembran ganda yang tersusun dari senyawa lipoprotein dengan pori yang mempunyai ukuran bervariasi dari 400 sampai 600 A0 . Dengan adanya pori ini memungkinkan terjadinya komunikasi antara nukleoplasma dan sitoplasma.
·         Plastida
Plastida berupa benda kecil-kecil dengan bentuk yang bervariasi yang tersusun atas zat  putih telur yang mempunyai struktur dan fungsi spesifik. Berdasarkan warnanya, plastida dikelompokkan menjadi Leukoplas yang Biasanya berfungsi sebagai tempat penyimpanan cadangan makanan dan Kromatofora yang merupakan plastisida yang mengandung pigmen.
·         Mitokondria
Merupakan organela membran ganda yang mempunyai ukuran diameter 1-2 am dan jumlahnya didalam sel bervariasi tergantung pada masing-masing spesies.  Mitokondria mempunyai fungsi yang berhubungan erat dengan respirasi sel (mengandung enzim-enzim respirasi).
·         Ribosom
Berupa partikel kecil bergaris tengah 17-20 am, terdapat pada sitoplasma dan kadang dijumpai menempel pda membran sebelah luar reticulum endoplasma yang tersusun sangat teratur . ribosom mengandung ARN, nucleoprotein dan enzim-enzim yang diperlukan dalam sintesis protein.
·         Reticulum Endoplasma
Berbentuk seperti tabung kempis, bercabang atau seperti buluh sempit yang kadang berawal dari membran inti dan berakhir pada membrane plasma. Reticulum endoplasma berfungsi sebagai tempat sintesis  berbagai bagian sel yang penting antara lain asam lemak dan protein.
·         Diktiosom (Badan Golgi)
Terdiri dari tumpukan sisterna pipih yang bulat, setiap sisterna dibatasi oleh membran yang halus. Dibawah mikroskop electron diktiosom tampak tersusun oleh 3 macam struktur yaitu struktur seperti kantong pipih, vakuola besar, dan kantong yang membulat. Diktiosom terutama terlibat dalam sekresi gula, polisakarida dan kompleks protein polisakarida.
Fungsi badan golgi antara lain:
-  Membentuk kantung (vesikula) untuk sekresi. Terjadi terutama pada sel-sel kelenjar kantung kecil tersebut.
-  Membentuk membrane plasma
-  Membentung dinding sel
-  Membentuk akrosom pada spermatozoa yang berisi enzim untuk memecah dinding sel telur dan pembentukan lisosom
-  Tempat untuk memodifikasi protein
-  Untuk menyotir dan memaket molekul-molekul untuk seksresi sel
-  Untuk membentuk lisosom
·         Mikrobadan    
Merupakan badan renik berdiameter antara 0,5-1,5 nm, terdapat dalam sitoplasmasel dari berbagai jaringan. Mikrobadan dibatasi oleh membrane tunggal dan matriknya Nampak seperti granul atau fibril, berisi berbagai macam enzim, sesuai dengan macam sel atau jaringannya.
·         Ferosom
Merupakan tubuh lipid yang dikelilingi membrane, berbentuk bulat denga diameter 0,5-1 am berfungsi dalam sintesis lemak dan di dalamnya juga dijumpai adanya timbunan  lemak. Selain itu sferofom juga sebagai intermedia dalam sintesis lilin, kutin dan berbagai senyawa penghasil kutin dan suberin penyusun dinding sel.
·         Lisosom
Berbentuk seperti mitokondria, tetapi hanya mempunyai membran tunggal dan tidak mempunyai kristae, mempunyai diameter 04-0,8 am, dan lazimnya di jumpai pada sel-sel hewan. Pada sel tumbuhan kadang terdapat pada sel-sel meristem, tetapi tidak selalu dijumpai adanya lisosom. Lisosom mengandung enzim-enzim yang berperan dalam proses hidrodilis.
·         Bagian Mati (Inklusio)

Terdiri atas dinding sel dan isi vakulo ;

·         Dinding Sel
Merupakan bagian paling luar dari sel tumbuhan dan merupakan bagian yang membedakan antara sel tumbuhan dan sel hewan. Setelah terjadi pertumbuhan sekunder, dinding sel tumbuhan dibagi menjadi 3 lapisan, yaitu :

-  Lamela tengah, merupakan perekat sel satu dengan sel yang lain apabila beberapa sel membentuk jaringan. Lapisan ini tersusun dari zat pekatin.
-  Dinding primer, merupakan dinding yang pertama kali tebentuk dan selam sel dalam fase perkembangan. Lapisan ini tersusun dari zat sefulosa, hemiselulosa, dan pectin, kadang juga mengandung lignin.
-  Dinding sekunder, merupakan lapisan yang terbentuk disebelah dalam dari dinding primer sebelah sel selesai mengadakan pertumbuhan. Lapisan ini tersusun dari zat selulosa, hemiselulosa dan lignin (tidak dijumpai adanya pectin).

·         Vakuola
Vakuola merupakan ruang dalam sel yang berisi cairan (cell seap dalam bahasa Inggris). Cairan ini adalah air dan berbagai zat yang terlarut di dalamnya . vakuola ditemukan pada semua sel tumbuhan namun tidak dijumpai pada sel hewan dan bakteri, kecuali pada hewan uniseluler tinkat rendah.
          Fungsi vakuola adalah:
-   Memelihara tekanan osmotic sel
-   Penyimpanan hasil fotosintesis berupa glikogen, fenol, dll
-   Mengadakan sirkulasi zat dalam sel

2.6       Pembelahan Inti dan Pembelahan Sel
Dikenal ada 2 macam, yaitu :
1.    Mitosis (pembelahan yang terjadi pada sel-sel somatis)
Mitosis pada tumbuhan mudah dilihat, yaitu pada titik tumbuh (ujung akar atau ujung batang) dengan menggunakan mikroskop cahaya. Waktu yang dibutuhkan untuk mitosis (pembelahan inti) bervariasi antara beberapa menit sampai 3 jam. Mitosis dibagi 4 tahap, yaitu :
a.    Profase (awal, tengah, dan akhir)
Ditandai dengan adanya kondensasi dari bahan-bahan yang menyerap zat warna sampai terbentuknya kromosom. Selama kondensasi, daerah sekeliling inti bebas dar organela-organela lain (seperti mitokondria dan plastida). Kromosom berjalan ketengah ke tempat yang sebelumnya dilingkupi oleh membran inti.
b.     Metaphase
Pada fase ini kromosom telah membelah menjadi dua buah kromatid. Dijumpai adanya benang-benang yang menghubungkan kromosom dengan kutub (disebut benang spindle kromosom) dan benang-benang yang menghubungkan antarkutub (disebut benang spindle continue).
c.     Anaphase
Pada daerah sentromer (tempat melekatnya benang spindle pada kromosom), dua buah kromatid memisahkan diri satu dengan yang lain bergerak ke arah kutub-kutub yang berlawanan memberikan gambaran seperti dua deret bntang sehingga sering disebut fase 2 bintang.
d.      Anaphase
Kromosom telah sampai dikutub dan membentuk kumpulan yang kompak kemudian terbentuk membran inti. Kromosom menjadi samar-samar dan anak inti timbul kembali kemudian terjalin kembali hubungan antara membran luar inti dengan reticulum endoplasma. Benang-benang spindle dan tetes-tetes kecil (dihasilkan oleh diktosom) akan terkumpul didaerah bidang ekuatorial dan membentuk sekat. Terbentuklah dua sel anakan.

2.    Meiosis (pembelahan yang terjadi pada sel-sel kelamin)
Terjadi pada sel-sel reproduksi. Meiosis atas 2 fase ;
a.     Meiosis I
Ada 6 tahap :
-  Leptoten : kromosom banyak seperti benang halus, diploid, tunggal
-  Zigoten : kromosom hormolog saling mendekat dan berpasangan (membentuk sinapsis)
-  Pakhiten : kromosom menebal dan memendek (tahap berpasangan) dan membelah membujur menghasilkan 4 kromatida
-  Diploten : terjadi pelekatan antara kromatida pada suatu tempat (titik). Titik pelekatan disebut khiasma. Dengan perlekatan tersebut kromatida sulit untuk memisahkan diri.
-   Diakinesis : pasangan kromatida menjadi sangat pendek dan menyusun diri dibagian tepi inti. Pada fase akhir fase ini selaput inti pecah, anak inti menghilang, terbentuk benang spindle seperti mitosis.

b.        Meiosis II
Setelah istirahat sejenak (yaitu pada fase interkinesis), pembelahan selanjutnya memasuki propase II. Menjelang akhir profase II kromosom memendek dan menebal. Pada metaphase kromosom mengkonsentrasikan diri pada bidang ekuator. Pada stadium anaphase sentrometer membelah menjadi 2 dan masing-masing sentrometer anakan menarik kromatid ke kutub gelondong. Pada stadium berikutnya yaitu telofase setiap perangkat kromatid (kromosom) membentuk satu inti, dan keempat inti tersebut masing-masing diselubungi oleh dinding pemisah.

2.7     Pengertian Genetika
Genetika adalah ilmu yang mempelajari sifat keturunan. Keturunan adalah proses biologis dimana orangtua atau induk mewariskan gen kepada anaknya atau keturunannya.  Gregor Mendel adalah orang pertama yang mempelajari pewarisan sifat secara ilmiah. Sekitar 1857. Materi genetika meliputi kromosom, gen, DNA, RNA. Proses pewarisan sifat kepada keturunannya melibatkan materi genetic.


2.7.1    Cabang-Cabang Genetika
            Genetika berkembang biak sebagai ilmu murni maupun ilmu terapan, cabang-cabang ilmu ini terbentuk terutama sebagai akibat pendalaman terhadap suatu aspek tertentu dari objek kajiannya.

A.    Cabang-cabang murni genetika antara lain :
·         Genetika molecular
·         Genetika sel
·         Genetika populasi
·         Genetika kuantitatif
·         Genetika perkembangan

B.     Cabang-cabang terapan genetika antara lain :
·         Genetika kedokteran
·         Ilmu pemulihan
·         Rekayasa genetika atau rekayasa gen

1.    Kromosom
       Kromosom berasal dari kata chrome artinya berwarna dan soma artinya badan. Oleh karena itu, kromosom dapat diartikan sebagai badan yang menyerap warna. Kromosom terdapat pada nukleus (inti sel) setiap sel. Kromosom dapat diamati pada tahap metafase saat pembelahan mitosis maupun meiosis.
            Dikenal dua macam kromosom yaitu:
·         Kromosom badan (Autosom).
Kromosom tubuh atau autosom adalah kromosom yang tidak menentukan jenis kelamin, berjumlah 2n-2. pada manusia jumlah autosom pada setiap sel tubuh sebanyak 44 (22pasang).
·         Kromosom kelamin / kromosom seks (Gonosom).
Kromosom kelamin (seks) atau gonosom adalah kromosom yang menentukan jenis kelamin, berjumlah sepasang. Kromosom kelamin pada wanita XX, sedangkan laki-laki XY.DNA pada setiap makhluk hidup disimpan dalam suatu wadah yang disebut kromosom. Tiap kromosom menyimpan DNA yang mempunyai tugas khusus untuk mengatur bentuk fisik tubuh. Jumlah kromosom pada tiap spesies berbeda. Oleh sebab itu, tidak semua makhluk hidup bisa melakukan perkawinan antar spesies, karena tiap kromosom dari sperma harus mendapat pasangan kromosom lain dari sel telur. Walaupun jumlah kromosom sama, belum tentu perkawinan berhasil. Ibarat kunci dan gembok, pasangan kromosom dari sperma dan sel telur harus identik. Kunci berbentuk bulat tidak dapat dimasukkan ke lubang gembok yang berbentuk pipih. Inilah mengapa perkawinan antar spesies yang memiliki kromosom sama belum tentu berhasil. Kalaupun berhasil, biasanya akan menghasilkan mutasi yang menyebabkan cacat pada keturunan atau kematian pada induk.
a)    Struktur Kromosom
Kromosom terdiri atas sentromer dan lengan kromosom. Sentromer tidak mengandung gen dan merupakan tempat melekatnya kromosom. Jika dilihat menggunakan mikroskop, sentromer terlihat terang karena kemampuan menyerap zat warna yang rendah. Sentromer memiliki fungsi penting dalam pembelahan sel mitosis dan meiosis yang akan Anda pelajari pada bab berikutnya. Lengan kromosom merupakan bagian kromosom yang mengandung gen. setiap kromosom memiliki satu atau dua lengan. Setiap lengan kromosom, terdapat benang halus yang terpilin. Benang-benang halus tersebut dikenal dengan kromatin. Benang-benang kromatin juga merupakan untaian  DA (deo yribonucleic acid) yang berpilin dengan  protein histon. Bentuk ikatan DNA dan protein histon disebut juga nukleosom.

b)   Bentuk Kromosom
Kromosom memiliki bentuk yang berbeda-beda. Berdasarkan panjanglengan yang dimilikinya kromosom  dibedakan menjadi  metasentrik, submetasentrik, akrosentrik, dan  telosentrik
-   Metasentrik, kromosom jenis ini memiliki panjang lengan yang relative sama sehingga sentromer berada di tengah-tengah kromosom.
-   Submetasentrik, kromosom jenis ini memiliki satu lengan kromosom lebih pendek sehingga letak sentromer sedikit bergeser dari tengah kromosom.
-   Akrosentrik, pada kromosom ini salah satu lengan kromosom jauh pendek dibandingkan lengan kromosom lainnya.
-   Telosentrik, kromosom ini hanya memiliki satu buah lengan saja sehingga letak sentromernya berada di ujung kromosom.
-    
c.       Jumlah kromosom
Semua makhluk hidup eukariotik memiliki jumlah kromosom yang berbeda-beda. Pada sel tubuh atau sel somatis, jumlah kromosom umumnya genap, karena kromosom sel tubuh selalu berpasangan. Jumlah kromosom sel somatis tersebut terdiri atas 2 set kromosom (diploid, 2n), dari induk jantan dan induk betina. Berikut ini tabel jumlah kromosom beberapa makhluk hidup.Pada sel gamet atau sel kelamin, seperti sel telur dan sel sperma, hanya memiliki setengah dari jumlah kromosom sel tubuh. Jumlah kromosom sel gamet hanya satu set atau haploid (n). Pada manusia dengan jumlah kromosom sel somatis 46, sel telur atau sel sperma hanya memiliki 23 kromosom. Adanya fertilisasi (peleburan sel telur dan sel sperma) mengembalikan jumlah kromosom sel tubuh menjadi 46 buah
d.      Tipe Kromosom
Kromosom dalam tubuh berdasarkan pengaruhnya terhadap penentuan jenis kelamin dan sifat tubuh dibedakan menjadi dua, yaitu:
-   Autosom, disebut juga kromosom biasa atau kromosom tubuh. Autosom tidak menentukan jenis kelamin organisme. Pada manusia dengan jumlah kromosom sel somatis 46 buah, memiliki 44 autosom. Selebihnya, 2 kromosom, adalah kromosom kelamin. Penulisan autosom dilambangkan dengan huruf A sehingga penulisan autosom sel somatis manusia adalah 44A atau 22AA.
-   Gonosom, disebut juga kromosom kelamin atau kromosom seks. Gonosom dapat menentukan jenis kelamin makhluk hidup. Jumlahnya sepasang pada sel somatis. Pada manusia dengan jumlah kromosom sel somatis 46 buah, terdapat 44 autosom dan 2 gonosom. Terdapat 2 jenis gonosom, yaitu X dan Y. Umumnya pada makhluk hidup, gonosom X menentukan jenis kelamin betina dan gonosom Y menentukan jenis kelamin jantan. Susunan gonosom wanita XX dan gonosom pria XY. Oleh karena itu, penulisan kromosom sel somatic (2n) adalah 44A + XY (pria) atau 44A + XX (wanita). Adapun untuk sel gamet (n) adalah 22A + X atau 22A + Y.

2.7.2    Kode Genetika
            Kode genetika adalah suatu informasi dengan menggunakan huruf sebagai lambing basa nitrogen yang dapat menerjemahkan macam-macam asam amino dalam tubuh. Dengan kata lain, kode genetika adalah cara pengkodean urutan nukleotida pada DNA atau RNA untuk menentukan urutan asam amino pada saat sintesis protein. Macam molekul protein tergantung pada asam amino penyusunannya dan panjang pendeknya rantai polipeptida.
            Proses sintesis protein baru akan diawali apabila ada kodon AUG yang mengkode asam amino metionin, karenanya disebut sebagai kodon permulaan , sedangkan berakhirnya proses sintesis poliptida apabila terdapat kodon UAA,UAG dan UGA dan UAA. Kode genetika berlaku universal, artinya kode genetika yang sama berlaku untuk semua jenis makhluk hdup. Dengan adanya kodon permulaan dan kodon terminasi, berarti tidak semua urutan basa berfungsi sebagai kodon. Yang berfungsi sebagai kodon hanyalah urutan basa yang berada di antara kodon permulaan dan kodon terminasi.

2.8       DNA
            DNA atau disebut juga asam deoxyribosa nukleat (ADN). DNA membawa informasi yang diperlukan untuk sintesis protein dan replikasi. Sintesis protein merupakan proses penyusunan protein yang diperlukan oleh sel maupun virus yang akan digunakan untuk aktivitas dan pertumbuhan. Replikasi merupakan proses DNA yang mengopi diri sendiri untuk diberikan pada masing-masing sel anak maupun virus. Sekaligus menyampaikan informasi yang diperlukan untuk sintesis protein. Dari berbagai penelitian mengungkapkan bahwa DNA adalah pembawa sebagian atau seluruh sifat-sifat genetic didalam kromosom. DNA terdapat didalam nucleus, selain didalam nucleus molekul DNA juga terdapat didalam mitokondria, plastid dan sentriol.
            Susunan kimia DNA adalah sebuah makromolekul yang kompleks. Molekul DNA disusun oleh dua rantai polinukleotida yang amat panjang. Satu rantai polinukleotida terdiri atas rangkaian nukleotida, nukleotida menghubungkan masing-masing pita DNA pada satu molekul DNA. Molekul DNA terdiri atas dua pita atau berpita ganda. Dengan adanya nukleotida yang menghubungkan pita DNA sehingga membentuk struktur rantai ganda yang tersusun seperti tangga terpilih. Struktur demikian dikenal dengan istilah double helix.
            Menurut struktur DNA double helix, setiap nukleotida terdiri atas tiga unit yaitu satu molekul gula pentose deoksiribosa, satu gugus fostat dan satu dari empat jenis basa nitrogen. Keempat basa nitrogen tersebut adalah kelompok purin: adenin (A) dan uanin (G) serta kelompok pirimidin : timin (T) dan sitosin (S). nukleotida yang mengandung (A) atau adenine selalu berpasangan dengan timin (T). sedangkan sitosin (S) selalu berpasangan dengan guanin(G).
Asam nukleat adalah polinukleotida yang terdiri dari unit-unit mononukleotida, jika unit-unit pembangunnya dioksinukleotida maka asam nukleat itu disebut dioksiribonukleat (DNA) dan jika terdiri dari unit-unit mononukleotida disebut asam ribonukleat (RNA). DNA dan RNA mempunyai sejumlah sifat kimia dan fisika yang sama sebab antara unit-unit mononukleotida terdapat ikatan yang sama yaitu melalui jembatan fosfodiester antara posisi 3′ suatu mononukleotida dan posisi 5′ pada mononukleotida lainnya (Harpet, 1980).
Dua tipe utama asam nukleat adalah DNA dan RNA. DNA terutama ditemui dalam inti sel, asam ini merupakan pengemban kode genetik dan dapat memproduksi atau mereplikasi dirinya dengan tujuan membentuk sel-sel baru untuk memproduksi organisme itu dalam sebagian besar organisme, DNA suatu sel mengerahkan sintesis molekul RNA, satu tipe RNA, yaitu messenger RNA (mRNA), meninggalkan inti sel dan mengarahkan tiosintesis dari berbagai tipe protein dalam organisme itu sesuai dengan kode DNA-nya (Fessenden, 1990).
1.      Struktur DNA
Asam deoksiribo nukleat atau disingkat DNA merupakan persenyawaan kimia yang paling penting pada makhluk hidup, yang membawa keterangan genetik dari sel khususnya atau dari makhluk hidup  dalam keseluruhannya dari satu generasi ke generasi berikutnya. (Suryo, 2004:57).
DNA merupakan suatu polimer nukleotida ganda yang berpilin  (double heliks). Setiap nukleotida terdiri dari 1 gugus phospat, 1 basa nitrogen, dan 1 gula pentosa. Gula pentosa yang menyusun DNA terdiri dari gula deoksiribosa yang kekurangan satu molekul oksigen. Basa nitrogen yang menyusun DNA terdiri dari purin dan pirimidin. Purin terdiri dari adenin dan guanin, sedangkan pirimidin terdiri dari sitosin dan timin.
Nukleotida merupakan ikatan antara basa nitrogen dengan gula pentosa. Menurut Watson dan Crick, susunan DNA adalah:
-    Setiap DNA terdiri dari 2 rantai polinukleotida yang berpilin (double heliks).
-    Setiap nukleotida terletak pada bidang datar yang tegak lurus seakan-akan membentuk anak tangga, sedangkan phospat membentuk ibu tangganya.
-     Antara 2 rantai polinukleotida dihubungkan oleh ikatan hidrogen pada masing-masing pasangan basa nitrogennya.
-    Basa purin selalu berkaitan dengan basa pirimidin, dengan pasangan yang selalu tetap.
Adenin (A) dari kelompok purin selalu berpasangan dengan Timin (T) dari kelompok pirimidin, sedangkan Guanin (G) selalu berpasangan dengan Sitosin (S) dari kelompok pirimidin.
a.       Replikasi DNA
Replikasi adalah proses duplikasi DNA secara akurat. Genom manusia pada satu sel terdiri sekitar 3 milyar dan pada saat replikasi harus diduplikasi secara akurat (persis tidak boleh ada yang salah). Replikasi adalah transmisi vertikal (dari sel induk ke sel anak supaya informasi genetik yang diturunkan sama dengan sel induk). Replikasi hanya terjadi pada fase S (pada mamalia), Replikasi terjadi sebelum sel membelah dan selesai sebelum fase M.
Dalam perkembangan ilmu pengetahuan ada 3 teori yang menyatakan cara duplikasi DNA:
1. Teori konservatif
DNA induk tidak mengalami perubahan apapun, lalu urutan basabasa nitrogennya disalin sehingga terbentuk dua rantai DNA yang sama persis.
2. Teori dispersive
DNA induk terpotong-potong, kemudian potongan-potongan tersebut merangkai diri menjadi dua buah DNA baru yang mempunyai urutan basa-basa nitrogen sama persisseperti urutan basa nitrogen semula.
3. Teori semikonservatif
Pada saat akan mengadakan replikasi kedua, rantai polinukleotida akan memisahkan diri sehingga basa-basa nitrogen tidak berpasangan. Nukleotida bebas mengandung basa nitrogen yang bersesuaian akan menempatkan diri berpasangan dengan basa nitrogen dari kedua rantai DNA induk, sehingga terbentuk dua buah DNA yang samapersis.
4. Fungsi DNA
-   Menyampaikan informasi genetik kepada generasi berikutnya, karena DNA mampu melakukan proses replikasi.
-    Tempat sintesis semua kode jenis asam amino dalam sel.
-   Sebagai pengatur seluruh metabolisme sintesis protein sel

2.9     RNA
RNA merupakan polinukleotida, namun ukurannya jauh lebih pendek dari polinukleotida penyusun DNA. RNA hanya terdiri dari satu rantai. Gula pentosa yang menyusun RNA adalah gula ribosa. RNA dibentuk oleh DNA di dalam inti sel. Basa nitrogen yang menyusun RNA adalah Purin terdiri dari adenin (A) dan guanin (G) sertaPirimidin terdiri dari sitosin (C) dan urasil (U).

2.9.1    Perbedaan DNA dan RNA
DNA
RNA
Terdapat dalam nukleus, mitokondria dan kloroplas
Terdapat dalam nukleus, sitoplasma, dan ribosom
Berupa rantai ganda yang panjang
 Berupa rantai tunggal yang pendek
Kadarnya dalam sel selalu tetap, tidak dipengaruhi kecepatan sintesis protein
Kadarnya dalam sel berubah-ubah, dipengaruhi kecepatan sintesis protein
Gula penyusunannya berupa deoksiribosa
Gula penyusunannya berupa ribose
Basa nitrogennya berupa adenine (A), timin (T), guanine (G), dan sitosin (S).
Posisi timin (T) digantikan oleh urasil (U), sehingga dalam RNA adenine (A)













Dalam proses sintesis protein, DNA akan ditranskripsi menjadi RNA yang kemudian akan ditranslasi menjadi protein tertentu.
Dalam tubuh makhluk hidup terdapat beberapa jenis RNA, yaitu :
1.         RNA-m
RNA-m atau singkatan dari RNA messenger adalah RNA yang terbentuk dari hasil transkripsi DNA dalam nukleus. RNA-m akan dikeluarkan dari nucleus menuju sitoplasma, menempel pada ribosom untuk selanjutnya terjadi proses translasi. RNA-m disebut juga RNA duta ( RNA-d).
2.         RNA-t
RNA-t atau singkatan dari RNA transfer adalah RNA yang terdapat pada sitoplasmma. RNA-t memiliki basa nitrogen yang dapat berpasangan dengan basa nitrogen dalam RNA-m. RNA-t mengikat asam amino yang nantinya akan menjadi bahan baku dalam sintesis Protein.
3. RNA-r
            RNA-r atau singkatan dari RNA ribosom merupakan RNA yang menyusun organel ribosom. RNA-r dibentuk dalam nucleus dikeluarkan menuju sitoplasma, bergabung dengan protein tertentu untuk membentuk ribosom dan beperan dalam aktivitas sintesis protein.

2.10   Gen
          Gen merupakan satu seri triplet basa nitrogen yang terdapat pada pita DNA. Seri triplet ini akan mengode satu rental polipetida yang kemudian akan menjadi bagian dari satu enzim atau protein lainnya. Gen terdiri atasa materi genetika yang berisi pesan-pesan kimia. Gen tersebut dapat diwariskan dari satu generasi ke generasi berikutnya sehingga mempunyai sejumlah ciri individu yang sama dengan induknya. Gen memiliki beberapa fungsi, antara lain :
-   Sebagai zarah tersendiri pada kromosom. Zarah tersendiri pada kromosom, zarah adalah zat terkecil dan tidak dapat dibagi-bagi.
-   Menyimpan informasi genetika dari induk kepada keturunannya.
-   Mengatur proses metabolism dan perkembangan.
Gen terletak didalam kromosom pada lokasi khusus yang disebut dengan lokus. Gen mempunyai bentuk alternative atau bentuk lain yang dikenal dengan istilah alel. Alel dapat memiliki tugas yang sama atau berlawanan untuk suatu pekerjaan tertentu. Alel yang memiliki tugas yang sama disebut alel homozigot. Sedangkan alel yang mempunyai tugas yang berlawanan disebut alel heterozigot. Gen dan alel dilambangkan dengan huruf latin besar dan kecil. Jadi, gen juga mempunyai pasangan seperti halnya kromosom.

2.10.1                   Sifat-Sifat Gen
A. Gen mempunyai sifat-sifat sebagai berikut.
1.      Mengandung informasi genetic.
2.      Tiap gen mempunyai tugas dan fungsi berbeda
3.      Pada waktu pembelahan mitosis dan meiosis dapat mengadakan duplikasi
4.      Ditentukan oleh susunan kombinasi basa nitrogen
5.      Sebagai zarah yang terdapat dalam kromosom

2.10.2                   Fungsi Gen
B. Fungsi Gen antara lain.
1.      Menyampaikan informasi kepada generasi berikutnya.
2.      Sebagai penentu sifat yang diturunkan
3.      Mengatur perkembangan dan metabolism

2.10.3                   Simbol-Simbol Gen
1.      Gen dominan, yaitu gen yang menutupi ekspresi gen lain, sehingga sifat yang dibawahnya terekspresikan pada turunannya dan biasanya dinyatakan dalam huruf besar.
2.      Gen resesif, yaitu gen yang terkalahkan oleh gen lain, sehingga sifat yang dibawahnya tidak terekspresikan pada keturunannya.
3.      Gen heterozigotm yaitu dua gen yang merupakan perpaduan dari sel sprema dan sel telur
4.      Gen homozigot dominan, yaitu dua gen dominan yang merupakan perpaduan dari sel kelamin jantan dan sel kelamin betina, misalnya genotip AA.
5.      Gen homozigot resesif, yaitu dua gen resesif yang merupakan hasil perpaduan dua sel kelamin, misalnya aa.
6.      Kromosom homolog, yaitu kromosom yang berasal dari induk betina berbentuk serupa dengan kromosom yang berasal dari induk jantan.











BAB III
PENUTUP


3.1     Kesimpulan
Berdasarkan uraian tersebut dapat ditarik suatu kesimpulan bahwa genetika adalah ilmu yang mempelajari sifat keturunan dari orang tua atau induknya kepada keturunannya. Genetika dapat disebut juga sebagai ilmu gen dan segala aspeknya.
Genetika berusaha menelaskan material pembawa informasi untuk diwariskan, bagaimana informasi itu diekspresikan dan bagaimana infromasi itu dipindahkan dari satu individu ke individu lainnya.

3.2     Saran
          Penyusun menyadari dalam penulisan makalah ini masih terdapat banyak kesalahan dan kekurangan baik dari segi amteri maupun bahasanya. Oleh karena itu, kritik dan saran yang membangun sangat penyusun harapkan demi kesempurnaan makalah ini di masa yang akan datang.







DAFTAR PUSTAKA

Fathurrahman.2013.Genetika.http://fathurrahmankidbuu.blogspot.com
Nelly Wedya.2010.Pengenalan Materi Genetika. http://nellywedya.wordpress.com
Wikipedia 15 juli 2014 Genetika http://id.wikipedia.org
Budi.2013. Pembelahan Sel dan Pewarisan Sifat. http://budisma.web.id

Tidak ada komentar:

Posting Komentar